Raja Eropa 88 Slot Terpercaya 2022 Terbaru

Raja Carl XVI Gustaf - Swedia (US$ 70 Juta)

Lahir pada April 1946, Raja Carl adalah putra Pangeran Gustaf Adolf dan Putri Sibylla dari Saxe-Coburg dan Gotha. Dia berusia empat tahun ketika dia kehilangan ayahnya dalam kecelakaan pesawat yang fatal. Namun, baru pada tahun 1973, ketika kakeknya meninggal, Raja Carl XVI Gustaf naik tahta.

Selain memiliki istana Solliden secara pribadi, keluarga kerajaan Swedia juga memiliki rumah di Baltik. Sekarang ini Raja Carl XVI Gustaf diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$ 70 juta.

Pangeran Albert II - Monako (US$ 1 Miliar)

Pangeran Albert II dari kerajaan Monako merupakan salah satu pemimpin yang dikenal secara global di seluruh benua. Pangeran Albert sendiri juga dikenal sebagai pecinta kemewahan dan dia tidak sungkan untuk memamerkan kekayaannya.

Saat ini, dia memiliki 25% tanah di Monako dan sejumlah properti di Amerika. Pangeran juga menerima sekitar US$ 50 juta per tahun dari pemerintah untuk menutupi pengeluaran kerajaan. Menurut Forbes, Pangeran Albert II dari Monako memiliki kekayaan yang mencapai US$ 1 miliar.

Monarki merupakan salah satu bentuk pemerintahan tertua dan masih ada di banyak negara di dunia hingga saat ini. Di Eropa sendiri hingga saat ini setidaknya masih ada dua belas negara monarki berdaulat.

Sepuluh dari dua belas monarki ini bersifat turun-temurun, sedangkan sistem pemerintahan monarki di Andorra dan Kota Vatikan dijalankan melalui pemilihan.

Adapun sebagai anggota keluarga kerajaan dan pemimpin negara, raja ataupun ratu yang berkuasa saat ini pastilah memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Lantas di antara para 10 pemimpin monarki di Eropa ini, siapa di antara mereka yang paling kaya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari The Richest, berikut peringkat 10 Raja/Ratu terkaya di Eropa:

Ratu Beatrix - Belanda (US$ 200 Juta)

Ratu Beatrix adalah anak pertama Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld dan Putri Juliana dari Belanda. Meskipun turun tahta pada tahun 2013, ia tetap menjadi salah satu royalti Belanda yang paling signifikan. Putranya- Raja Willem-Alexander, sejak itu memerintah sebagai Raja Belanda.

Saat ini, pemerintah Belanda mengalokasikan sekitar US$ 50 juta per tahun untuk keperluan rumah tangga kerajaan. Menurut laporan, Ratu Beatrix saat ini memiliki harta kekayaan mencapai US$ 200 juta.

Raja Felipe VI - Spanyol (US$ 10 Juta)

Felipe lahir pada tahun 1968 dari Raja Juan Carlos 1 dan Ratu Sofia dari keluarga Bourbon. Sebelum menjadi Raja, ia adalah bagian dari tim layar Spanyol di Olimpiade 1992. Namun, pada tahun 2014, ayahnya menyerahkan tahta kepadanya.

Kekayaan keluarga kerajaan tidaklah main-main karena mereka memiliki delapan istana kerajaan, lima tempat tinggal kerajaan, dan sepuluh biara. Sekarang ini, Raja Spanyol diperkirakan memiliki harta kekayaan mencapai US$ 10 juta.

Raja Philippe - Belgia (US$ 20 Juta)

Lahir pada April 1960, Phillipe adalah putra Raja Albert II dari Belgia dan sebelumnya adalah putra mahkota Belgia. Setelah ayahnya melepaskan tahtanya pada Juli 2013, Phillipe dinobatkan sebagai Raja Belgia.

Menurut laporan, Daftar Sipil Belgia mencakup pengeluaran tahunan keluarga kerajaan yang diperkirakan mencapai sekitar US$ 14 juta. Sementara rincian kekayaan pribadinya tidak dipublikasikan, Raja Philippe sempat menyatakan kekayaannya pada tahun 2013 sebesar US$ 13 juta.

Pangeran Hans Adam II - Liechtenstein (US$ 5 Miliar)

Lahir pada tahun 1945, Hans Adam naik tahta pada tahun 1989 setelah ayahnya Pangeran Franz Joseph II meninggal. Keluarga kerajaan ini merupakan yang terkaya di Eropa saat ini.

Keluarga kerajaan ini berhasil mengumpulkan kekayaan dari berbagai sumber bisnis. Saat ini, investasi mereka termasuk memiliki bank swasta, waralaba real estat, dan banyak investasi lainnya.

Berkat itu kekayaan keluarga ini diperkirakan telah mencapai US$ 7,6 miliar. Namun, Pangeran Hans Adam II sendiri tetap menjadi raja terkaya di Eropa dengan kekayaan mencapai US$ 5 miliar.

Itulah daftar 10 raja/ratu terkaya di Eropa tahun 2022.

Lihat juga video 'Gaun dan Jubah Penobatan Ratu Elizabeth II Bakal Dipamerkan':

[Gambas:Video 20detik]

Terdapat 10 negara yang pernah menjadi kampiun sepak bola di benua Eropa. Jerman dan Spanyol adalah dua negara tersukses di Kejuaraan Piala Eropa, sama-sama mengumpulkan tiga gelar juara.

Jerman paling sering mencapai di final, yaitu sebanyak enam kali, dengan separuhnya sebagai tim Jerman Barat.

Selanjutnya Perancis dan Italia menyusul di belakang Tim Panser dan skuad Matador dengan torehan dua titel.

Sementara, ada enam negara yang masing-masing mengoleksi satu trofi, yakni Rusia/Uni Soviet, Ceko/Cekoslovakia, Denmark, Yunani, Belanda, serta Portugal.

Selain 10 negara yang menjadi juara, ada tiga negara yang menjejak hingga ke babak final. Mereka adalah Serbia (yang kala itu menjadi bagian Yugoslavia) dua kali mencapai babak final (1960, dan 1968), Belgia (1980,) dan Inggris (2020).

Italia merupakan negara terakhir yang menjadi kampiun Eropa. Gli Azzuri meraih trofi untuk kedua kalinya di EURO 2020 setelah mengalahkan Inggris di partai puncak lewat adu pinalti 3 – 2.

Sumber Data:Union of European Football Associations (UEFA)

Infografik:Albertus Erwin Susanto

Pengolah Data:Dwi Erianto

Editor:Topan Yuniarto

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Let’s watch this show on the app!

Scan this QR to download the Vidio app.

© 2024 — Senayan Developer Community

Dortmund - Cristiano Ronaldo mencapai semua rekor di kompetisi Liga Champions dan terbaru di Euro. CR7 bak menjadi 'Raja' di Eropa!

Henry Delaunay, menjadi sosok di balik hadirnya Piala Eropa. Sekjen Pengurus Sepak Bola Perancis tersebut melihat perlu menyatukan beragam turnamen di Eropa dalam satu liga gabungan se-Eropa. Saat ini sudah ada Kejuaraan Inggris yang hadir sejak 1883, Piala Nordic yang dimulai tahun 1924, serta Kejuaraan Eropa Tengah di Austria sejak 1927.

Delaunay merupakan salah satu sosok berpengaruh dalam persepakbolaan dunia dan Eropa. Bersama Jules Rimet, Delaunay ikut mendirikan Fédération Internationale de Football Association (FIFA) yang pada akhirnya menggelar Piala Dunia 1930 di Uruguay.

Demi mewujudkan turnamen antarnegara Eropa, Delaunay melobi berbagai negara Eropa Barat maupun Eropa Timur sejak 1950-an. Pada 15 Juni 1954, Delaunay ditunjuk menjadi wakil Perancis saat pembentukan asosiasi sepak bola nasional Eropa atau Union of European Football Associations (UEFA) yang juga digagas negara Belgia dan Italia. Sayangnya, Delaunay tutup usia sebelum kejuaraan sepak bola Eropa atau European Nations Cup yang pertama dilaksanakan tahun 1968.

Sebagai penghargaan atas perannya, trofi yang diperebutkan dalam Piala Eropa atau The European Championship Cup diberi nama Trofi Henry Delaunay. Trofi ini selanjutnya diperebutkan tiap empat tahun.

Laga perdana babak penyisihan kejuaran sepak bola Eropa atau European Nations Cup yang pertama digelar pada 28 September 1958 di Stadion Tsentralni Lenin, Moskwa, Uni Soviet. Pertandingan penyisihan pertama antara Uni Soviet melawan Hungaria. Babak penyisihan hingga perempat final menggunakan sistem gugur dua leg. Sementara itu, putaran final (semifinal dan final) dipusatkan di Perancis.

Namun, beberapa negara seperti Italia, Jerman Barat, maupun Inggris belum ikut serta. Dari 33 negara yang diundang, hanya 17 negara yang ikut serta di European National Cup tahun 1960. Saat turnamen dimulai di Perancis, jumlah rata-rata penonton di stadion hanya sekitar 10.000 orang. Final Uni Soviet – Yugoslavia di Stadion Parc des Princes di Paris, ditonton sekitar 17.000 orang. Kala itu, Uni Soviet mengalahkan Yugoslavia 2-1, melalui perpanjangan waktu. Kiper Uni Soviet, Lev Yashin menjadi bintang Piala Eropa 1960.

Partisipasi negara-negara di Eropa meningkat di perhelatan European National Cup kedua tahun 1964. Dari 33 negara yang diundang, ada 29 negara yang berpartisipasi. Spanyol ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pertandingan semifinal dan final. Babak penyisihan diselenggarakan dengan sistem kandang dan tandang, sampai babak perempat final. Partai final antara Spanyol dan Uni Soviet, di Stadion Chamatin, Madrid, mencatat rekor jumlah penonton, 120.000 orang. Spanyol menang dengan skor 2-1 atas Spanyol.

KOMPAS/MH SAMSUL HADI

Sehari menjelang kick off Piala Eropa 2012, Kamis (7/6/2012), fan zone di kompleks Palace of Culture and Science, Warsawa, Polandia, sudah menghadirkan pesta berupa pertunjukan musik. Lebih dari 10.000 warga tumpah ruah di tempat tersebut.

Kejuaraan sepak bola Eropa yang ketiga, pada tahun 1968, resmi disebut The European Championship, yang sebelumnya disebut European Nations Cup. Turnamen 1968 memakai sistem babak penyisihan grup (delapan grup) menggantikan sistem gugur di turmanen sebelumnya. Perubahan juga dilakukan pada putaran kualifikasi dengan memberlakukan format grup. Sementara, format empat besar dengan satu negara tuan rumah tetap dipakai. Tuan rumah baru dipilih setelah peserta empat besar diketahui.

Italia menjadi tuan rumah penyelenggaraan putaran final. Tiga stadion dipilih untuk mementaskan semifinal, perebutan tempat ketiga, serta final, yaitu Comunale di Florence, San Paolo di Napoli, dan Olimpico di Roma.

Selain diikuti 31 negara, untuk pertama kalinya juara dan finalis Piala Dunia 1966, Inggris dan Jerman Barat (Jerbar), ikut serta. Juara ketiga Piala Dunia 1966, yakni Portugal, Uni Soviet, Spanyol, Italia, Perancis, dan Belanda pun turut serta.

Sayangnya, Jerman Barat dan Belanda gagal di penyisihan grup. Sedangkan, Italia-Uni Soviet dan Yugoslavia-Inggris lolos ke babak final. Final Italia-Yugoslavia dilakukan dua kali, karena yang pertama berakhir dengan skor 1-1. Dalam final ulangan, dua hari setelah final pertama Italia menang 2-0.

Ketertarikan negara Eropa untuk turut serta di The European Championship bertambah pada perhelatan tahun 1972. Kejuaraan sepak bola Piala Eropa tahun 1972 diikuti 32 negara. Babak penyisihan dibagi menjadi delapan grup, masing-masing diisi empat negara. Belgia ditunjuk sebagai tuan rumah untuk partai semifinal dan final. Namun, Jerman Barat menjadi juara mengalahkan Uni Soviet dengan skor 3-0.

Penjaga gawang Bulgaria, Daniel Naumov memblok bola tendangan pemain Perancis pada pertandingan persahabatan sebagai pemanasan menjelang turnamen Piala Eropa 2020 di Stade De France, Saint-Denis, Paris, Rabu (9/6/2021) dini hari WIB.

Grand Duke Henri - Luksemburg (US$ 4 Miliar)

Lahir pada 16 April 1955, Henri Albert Gabriel Félix Marie Guillaume menjadi Adipati Agung Luksemburg pada tahun 2000, ketika ayahnya turun tahta. Untuk menutupi pengeluaran mereka, keluarga kerajaan telah menerima sejumlah dana setiap tahun dari pemerintah Luksemburg sejak tahun 1948.

Pada tahun 2017 saja, keluarga tersebut menerima sekitar US$ 12 juta. Sementara itu kekayaan bersih Henri secara pribadi dan keluarga diperkirakan mencapai US$ 4 miliar.

Ratu Margrethe II - Denmark (US$ 40 Juta)

Ratu Margrethe II dari Denmark adalah putri Raja Frederik IX dan telah menjadi Ratu sejak 1972. Dia menikah dengan mendiang Henri de Laborde de Monpezat, dan pasangan ini memiliki dua putra yakni Pangeran Frederik dan Pangeran Joachim.

Keluarga kerajaan ini menerima sekitar US$ 12,8 juta per tahun dari Daftar Sipil Denmark untuk menutupi pengeluarannya. Sekarang ini, Ratu Margrethe II ditaksir memiliki kekayaan bersih mencapai US$ 40 juta.

Ratu Elizabeth II - Inggris (US$ 500 Juta)

Nama Ratu Elizabeth II mungkin sudah tidak asing lagi karena dia bisa dibilang merupakan seorang Ratu yang paling terkenal di dunia saat ini. Sebagai Ratu, dia juga menjabat sebagai Kepala Persemakmuran dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris.

Keluarga kerajaan Inggris yang terkenal memiliki banyak aset, termasuk Kastil Balmoral dan Istana Sandringham. Pada 2017, Ratu menerima pendapatan lebih dari US$ 20 juta dari sewa properti saja. Sekarang ini kekayaannya diperkirakan bernilai $ 500 juta.